Tulisan ini hanya ditujukan untuk orang yang bisa baca dan nggak buta huruf.
Awal liburan panjang kali ini gue habiskan dengan menjadi seorang Alay. Ya, Anak Layangan *dalam konteks yang sesungguhnya. Semua berawal saat Adek gue yang suka mantang (baca: maen) layangan di loteng rumah memaksa gue jadi partner maennya. Tugas gue adalah menjadi seorang ahli tarik-ulur benang. Tugas yang sangat mulia bukan,blog ?
Bayangkan saja ! tanpa seorang ahli tarik-ulur benang, bisa-bisa benang akan kusut karena terlalu sering diulur. dan sebaliknya apabila benang terlalu sering ditarik, layangan nggak akan bisa terbang.
Well, gue cukup nggak menikmati pekerjaan ini. Siapa coba yang mau ngelakuin hal yang nggak jelas kayak gini ? kecuali seorang anak layangan sejati. Andai saja dia bukan adikku yang punya hobi menghancurkan rumah dengan amukannya, nggak sudi gue panas-panasan di atas loteng buat ngelakuin hal yang kurang kerjaan kayak gini.
Tapi lama-kelamaan gue mulai menikmatinya. Bukan, Bukan menikmati tugas ini,blog. Tapi gue mulai menikmati pemandangan yang bisa diliat dari sini. Gue pun mengabaikan tugas gue dan memutuskan buat tiduran di atas genteng. *butuh ilmu peringan berat badan,supaya gentengnya gak ancur.
Biasanya gue cuma bisa mandang atep kostan yang kadang rame mengeluarkan suara 'glatak glutuk' pertanda para tikus sedang berpesta. --"
'Mbakkkkk, tarik benangnya !'
Damn ! Suara adek gue membuyarkan lamunan gue tentang betapa indahnya dunia ini. Duniaku yang sempat cerah pun kembali suram.
Akhirnya gue kembali ke tugas gue semula, menjadi seorang ahli tarik-ulur benang. Malah sekarang tugas gue bertambah lagi, yaitu 'ngambil layangan yang nyangkut'. Hasrat seorang spiderman bikin gue nggak segen-segen nyebrang ke atep rumah tetangga buat sekedar ngambil layangan yang nyangkut.
Itu kan bahaya,ki !
Tenang. Gue kan wonderwoman (baca: Mantan atlet debus). ini hanyalah sebagian kecil dari aksi berbahaya gue.
Dalam turnamen layang-layang ini, adek gue melawan layangan temennya yang kebetulan lagi maen di lapangan deket rumah. Dan bisa dipastikan adek gue yang sangattidak handal ini,kalah. Ya, layanganya putus dibabat layangan lawan. Adek gue pun histeris sendiri. Gue malah seneng, berharap semua ini akan segera berakhir.
Sial. Ternyata adek gue masih punya layangan cadangan. Permainan di mulai lagi. Adek gue butuh waktu satu jam buat naikin layangannya lagi, dan cuma dalam hitungan detik layangannya turun lagi. hihihihi
Setelah Adek gue bosen bermain. Kita pun turun dari loteng.
Ternyata capek juga jadi seorang Alay.
Awal liburan panjang kali ini gue habiskan dengan menjadi seorang Alay. Ya, Anak Layangan *dalam konteks yang sesungguhnya. Semua berawal saat Adek gue yang suka mantang (baca: maen) layangan di loteng rumah memaksa gue jadi partner maennya. Tugas gue adalah menjadi seorang ahli tarik-ulur benang. Tugas yang sangat mulia bukan,blog ?
Bayangkan saja ! tanpa seorang ahli tarik-ulur benang, bisa-bisa benang akan kusut karena terlalu sering diulur. dan sebaliknya apabila benang terlalu sering ditarik, layangan nggak akan bisa terbang.
Profesi yang sangat |
Tapi lama-kelamaan gue mulai menikmatinya. Bukan, Bukan menikmati tugas ini,blog. Tapi gue mulai menikmati pemandangan yang bisa diliat dari sini. Gue pun mengabaikan tugas gue dan memutuskan buat tiduran di atas genteng. *butuh ilmu peringan berat badan,supaya gentengnya gak ancur.
Sedetik setelah foto ini diambil rumah gue ambruk. hihihi |
Lihat baik-baik ! Awannya punya mulut. :D |
Udah lama deh gue nggak mandang hamparan awan dan langit kayak gini.
So amazing !. Biasanya gue cuma bisa mandang atep kostan yang kadang rame mengeluarkan suara 'glatak glutuk' pertanda para tikus sedang berpesta. --"
'Mbakkkkk, tarik benangnya !'
Damn ! Suara adek gue membuyarkan lamunan gue tentang betapa indahnya dunia ini. Duniaku yang sempat cerah pun kembali suram.
Akhirnya gue kembali ke tugas gue semula, menjadi seorang ahli tarik-ulur benang. Malah sekarang tugas gue bertambah lagi, yaitu 'ngambil layangan yang nyangkut'. Hasrat seorang spiderman bikin gue nggak segen-segen nyebrang ke atep rumah tetangga buat sekedar ngambil layangan yang nyangkut.
Itu kan bahaya,ki !
Tenang. Gue kan wonderwoman (baca: Mantan atlet debus). ini hanyalah sebagian kecil dari aksi berbahaya gue.
Dalam turnamen layang-layang ini, adek gue melawan layangan temennya yang kebetulan lagi maen di lapangan deket rumah. Dan bisa dipastikan adek gue yang sangat
Sial. Ternyata adek gue masih punya layangan cadangan. Permainan di mulai lagi. Adek gue butuh waktu satu jam buat naikin layangannya lagi, dan cuma dalam hitungan detik layangannya turun lagi. hihihihi
Setelah gue keabisan napas buat niup ,layangan adek gue baru terbang. --" |
Hoaaaaaaaaa.. Finnaly, I am free !!
#Nowplaying: Hari kemerdekaanTernyata capek juga jadi seorang Alay.
Menjadi Seorang Alay
by
Riski Hidayati
on
04.32
Tulisan ini hanya ditujukan untuk orang yang bisa baca dan nggak buta huruf. Awal liburan panjang kali ini gue habiskan dengan menjadi se...