Perahu Kertas ku kan melaju
membawa surat cinta bagimu
kata-kata yang sedikit gila tapi ini adanya
Perahu Kertas mengingatkanku
Betapa ajaib hidup ini
mencari-cari tambatan hati kau sahabatku sendiri
Hidupkan lagi mimpi-mimpi, cita-cita, yang lama kupendam sendiri
Berdua, ku bisa percaya
Ku Bahagia
Kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada
Di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu

OST Perahu Kertas

by on 19.48
  Perahu Kertas ku kan melaju membawa surat cinta bagimu kata-kata yang sedikit gila tapi ini adanya Perahu Kertas mengingatkanku Betapa...

   "   Semakin banyak kita tahu, akan semakin bijak kita bersikap ",   Sebuah pelajaran yang aku dapat dari dua berita yang banyak menyita perhatian publik akhir-akhir ini, Kasus yang menjerat Dhana Widyatmika, PNS yang diduga memiliki rekening gendut, serta Demonstrasi yang digelar diberbagai daerah akibat rencana pemerintah dalam menaikan harga BBM.

Aku memang bukan orang yang mengerti dunia politik, jadi postingan kali ini mungkin akan lebih banyak didasarkan pada ilmu 'sok tau'  :)

     Aku bahas satu per satu ya, blog. Yang pertama  tentang kasusnya Om Dhana (entahlah sejak kapan dia nikah sama tante gue hehe). Entah kenapa aku ngerasa ada beberapa hal yang janggal dalam kasus ini. Dari mulai jumlah rekening sebenarnya yang sampai saat ini belum jelas ,sampai dengan pemberitaan di beberapa media yang tidak berimbang serta terkesan memojokan pihak DW. Bukan karena aku satu almamater dengan dia tapi mungkin lebih karena aku tahu profil DW pernah dimuat di sebuah Majalah Islam. Check it out!
Memang terlalu polos untuk percaya begitu saja hanya karena sebuah tulisan yang diterbitkan sekitar 5 tahun lalu itu. Everybody's changing, it's true. Tapi aku pikir jika dia saja bisa dibilang rela mengorbankan kuliah atau bahkan masa depannya demi ibunya, untuk apa dia mengejar sesuatu yang bukan haknya. Apalagi dengan pemberitaan yang masih sangat simpang siur semakin membuyarkan kasus ini.
Tadi sore aku menyaksikan wawancara istri DW di salah satu stasiun TV. Jelas sekali perbedaannya dengan istri Gayus, PNS yang telah lebih dulu tersangkut kasus korupsi.
1. Istri DW pake jilbab, istri Gayus nggak.
2. Istri DW hampir menitikan air mata
3. Dandanannya cukup sederhana untuk ukuran orang kaya
Di wawancara itu aku baru tau kalo ternyata mobil mewah milik DW dibeli untuk mendapatkan kenaikan nilai, semacem investasi gitu. Make sense lah.

     Aku tahu politik di negeri ini tuh kompleks banget. Pihak yang dihakimi salah belum tentu salah. Pihak yang diyakini benar pun belum tentu benar. Bukan rahasia lagi jika hukum di negeri ini bisa dibeli. Tapi bukan rahasia juga jika terkadang ada sandiwara dibalik permainan politik. Jadi, walaupun aku agak sangsi dengan kasus DW, aku nggak bisa bilang kalo dia nggak bersalah. Seperti yang sebelumnya aku bilang, 'everybody's changing' :)
Semoga kebenaran  segera terungkap ya, blog.

     Yang kedua, tentang kenaikan harga BBM. Ya wajar aja sih kalo banyak demo gara-gara hal ini, mengingat BBM itu sangat krusial dalam kehidupan sehari-hari.Kenaikannya pasti akan berujung pada inflasi. Tapi kalo inget tugas makalah Makro ekonomi-ku untuk menganalisis pembatasan subsidi BBM, kayaknya kebijakan itu yang paling mudah diterapkan di Negara ini. Dosenku juga sempet menjelaskan tentang beberapa opsi yang dapat dilakukan pemerintah.

1. Pembatasan BBM bersubsidi untuk kendaraan mewah.
     Konsekuensinya:  Para supir angkot akan beralih profesi menjadi pedagang bensin eceran. Logikanya, mereka akan lebih mudah menghasilkan pundi-pundi uang dengan menjual bensin yang ada dalam angkot mereka tanpa capek-capek dan berpanas-panasan. Efeknya, pembatasan pun akan tidak efektif.
2. Beralih ke BBG
    Hal ini tentunya tidak dapat dilakukan dalam sekejap. Dibutuhkan waktu dan tentunya dana yang jumlahnya tidak bisa dibilang sedikit.
3. Kenaikan harga BBM
    Memang kebijakan ini dapat menimbulkan inflasi, namun nantinya perekonomian akan kembali stabil dengan adanya invisible hand.

     Kasus yang pertama memberiku pelajaran untuk tidak menilai seseorang hanya dari satu sisi saja. Kasus yang kedua membuatku sadar bahwa membuat kebijakan untuk orang banyak bukanlah perkara yang mudah. Ada biaya-biaya yang harus kita korbankan, semacem Opportunity cost gitu. Keduanya membuatku sadar agar lebih bijak dalam berpendapat. If we know, actually that's not a simple thing.