Tulisan ini hanya ditujukan untuk orang yang bisa baca dan nggak buta huruf.

Awal liburan panjang kali ini gue habiskan dengan  menjadi seorang Alay. Ya, Anak Layangan *dalam konteks yang sesungguhnya. Semua berawal saat Adek gue yang suka mantang (baca: maen) layangan di loteng rumah memaksa gue jadi partner maennya.  Tugas gue adalah menjadi seorang ahli tarik-ulur benang. Tugas yang sangat mulia bukan,blog ? 
Bayangkan saja ! tanpa seorang ahli tarik-ulur benang, bisa-bisa benang akan kusut karena terlalu sering diulur. dan sebaliknya apabila benang terlalu sering ditarik, layangan nggak akan bisa terbang.
Profesi yang sangat tidak elit.
Well, gue cukup nggak menikmati pekerjaan ini. Siapa coba yang mau ngelakuin hal yang nggak jelas kayak gini ? kecuali seorang anak layangan sejati. Andai saja dia bukan adikku yang punya hobi menghancurkan rumah dengan amukannya, nggak sudi gue panas-panasan di atas loteng buat ngelakuin hal yang kurang kerjaan kayak gini.


Tapi lama-kelamaan gue mulai menikmatinya. Bukan, Bukan menikmati tugas ini,blog. Tapi gue mulai menikmati pemandangan yang bisa diliat dari sini. Gue pun mengabaikan tugas gue dan memutuskan buat tiduran di atas genteng. *butuh ilmu peringan berat badan,supaya gentengnya gak ancur.

Sedetik setelah foto ini diambil rumah gue ambruk. hihihi
Lihat baik-baik ! Awannya punya mulut. :D
Udah lama deh gue nggak mandang hamparan awan dan langit kayak gini. 
So amazing !. 
Biasanya gue cuma bisa mandang atep kostan yang kadang rame mengeluarkan suara 'glatak glutuk' pertanda para tikus sedang berpesta. --"

'Mbakkkkk, tarik benangnya !'
Damn ! Suara adek gue membuyarkan lamunan gue tentang betapa indahnya dunia ini. Duniaku yang sempat cerah pun kembali suram.
 

Akhirnya gue kembali ke tugas gue semula, menjadi seorang ahli tarik-ulur benang. Malah sekarang tugas gue bertambah lagi, yaitu 'ngambil layangan yang nyangkut'. Hasrat seorang spiderman bikin gue nggak segen-segen nyebrang ke atep rumah tetangga buat sekedar ngambil layangan yang nyangkut.
Itu kan bahaya,ki !
Tenang. Gue kan wonderwoman (baca: Mantan atlet debus). ini hanyalah sebagian kecil dari aksi berbahaya gue.

Dalam turnamen layang-layang ini, adek gue melawan layangan temennya yang kebetulan lagi maen di lapangan deket rumah. Dan bisa dipastikan adek gue yang sangat tidak handal ini,kalah. Ya, layanganya putus dibabat layangan lawan. Adek gue pun histeris sendiri. Gue malah seneng, berharap semua ini akan segera berakhir.

Sial. Ternyata adek gue masih punya layangan cadangan. Permainan di mulai lagi. Adek gue butuh waktu satu jam buat naikin layangannya lagi, dan cuma dalam hitungan detik layangannya turun lagi. hihihihi
Setelah gue keabisan napas buat niup ,layangan adek gue baru terbang. --"

Setelah Adek gue bosen bermain. Kita pun turun dari loteng.
Hoaaaaaaaaa.. Finnaly, I am free !!
#Nowplaying: Hari kemerdekaan
Ternyata capek juga jadi seorang Alay.

Menjadi Seorang Alay

by on 04.32
Tulisan ini hanya ditujukan untuk orang yang bisa baca dan nggak buta huruf. Awal liburan panjang kali ini gue habiskan dengan  menjadi se...
Tulisan ini hanya ditujukan untuk orang yang bisa baca dan nggak buta huruf.

           Semua orang pasti mempunyai sebuah  harapan dalam hidupnya, sebuah harapan yang akan mengisi dan memenuhi  angan dan benak mereka. Hal ini biasa kita kenal juga dengan sebutan mimpi. Mimpi yang dimaksud disini memang bukan bunga tidur, tetapi mimpi dalam konteks bunga tidur pun tidak dapat dilepaskan korelasinya dengan mimpi yang berupa pengharapan ini. Di dalam bunga tidur sama-sama tersirat sebuah pengharapan. Misalnya kita sedang mengidam-idamkan suatu barang, tidak jarang hal itu terbawa ke dalam mimpi yang menjadi bunga tidur kita.
            Setiap orang memiliki mimpi yang berbeda-beda. Mulai dari hal-hal yang masuk akal sampai pada hal-hal yang agak irrasional. Sebagai contohnya saya mempunyai seorang sahabat, dia memiliki mimpi yang mungkin menurut orang lain tidaklah penting yaitu dia ingin menggunakan bahasa inggris selama satu hari penuh dalam berkomunikasi dalam bentuk apapun dengan orang lain. Contoh lainnya adalah mimpi saya untuk dapat menginjakan kaki di puncak tertinggi di Indonesia,tepatnya di Puncak Jaya Wijaya, Papua. Setiap orang berhak menentukan sendiri apa mimpi-mimpi mereka. Mereka juga memiliki kebebasan untuk membiarkan diri-diri mereka terhanyut dalam buaian mimpi-mimpi mereka sendiri atau sebaliknya bangun dari mimpi-mimpi mereka dan merealisasikannya ke dalam kehidupan nyata. Hidup itu pilihan dan semua pilihan tergantung pada diri kita sendiri.
            Mimpi juga kerap dihubungkan dengan cita-cita. Biasanya cita-cita itu berasal dari mimpi-mimpi yang sudah tertanam kuat di angan dan benak kita masing-masing. Harapan,mimpi dan cita-cita memang tiga hal yang memiliki hubungan sangat erat dan tidak mungkin dipisahkan. Adanya sebuah harapan membuat kita bisa bermimpi dan mimpi-mimpi inilah yang nantinya akan tumbuh menjadi cikal bakal dari cita-cita kita.
            Orang-orang yang besar banyak lahir dari mereka yang mempunyai mimpi yang besar pula. Misalnya Albert Einstein. Mimpinya untuk bisa menerangi dunia dengan cahaya lampu pijarnya akhirnya membawanya pada kesuksesan nyata. Kini namanya telah melanglang buana berkat penemuannya yang berawal dari sebuah mimpi belaka itu. Selain Einstein ada juga Sochiro Honda yang menuai kesuksesan dengan merk kendaraan Honda miliknya dan hal tersebut lagi-lagi berakar dari sebuah mimpi yang tadinya hanyalah sebuah khayalan. Selain Einstein dan Honda, masih banyak lagi tokoh-tokoh besar yang meraih kesuksesannya berkat mimpi-mimpi yang mereka punya. Mimpi memang telah terbukti menjadi kekuatan yang sangat ampuh yang bisa memotivasi kita dalam mencapai cita-cita. Tetapi mimpi saja tidaklah cukup, dibutuhkan juga usaha yang harus dilakukan untuk merealisasikan mimpi tersebut. Mimpi memang penting, tetapi untuk apa kita bermimpi jika kita tidak merealisasikan mimpi kita ke dalam kehidupan nyata. Kita tidak bisa hidup di dunia khayalan,dunia fiksi,dunia fantasi atau apapun namanya itu. Kita tetap harus hidup di dunia nyata,dunia yang sebenarnya. Boleh saja kita sesekali berkelana di dunia khayal tetapi jangan sampai kita melupakan kehidupan kita di dunia nyata.
            Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk merealisasikan mimpi kita ke dalam kehidupan nyata. Langkah pertama adalah memikirkan dan mencari tahu apa mimpi kita itu. Setelah kita tahu apa mimpi kita, catatlah di sebuah kertas. Kenapa harus kita catat ? Karena kita hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari khilaf dan lupa. Seperti kata orang bijak, “Catat apa yang  kita lakukan dan lakukan apa yang kita catat”. Catat mimpi-mimpi kita ke dalam sebuah daftar sebanyak-banyaknya. Selanjutnya kita harus berusaha untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang telah kita catat tadi. Tetapi berusaha saja tidaklah cukup, kita juga harus berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa karena tanpa kehendakNya, semua usaha kita akan menjadi sia-sia. Berusaha tanpa berdoa adalah suatu kesombongan, sedangkan berdoa tanpa berusaha adalah suatu kebodohan. Jadi keduanya harus dilakukan secara sinkron. Setelah kita berusaha dan berdoa, kita pasrahkan apapun hasilnya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jika berhasil, itulah buah dari usaha dan kerja keras kita. Tetapi ketika usaha dan kerja keras kita tidak berujung kepada suatu keberhasilan, janganlah kita berputus asa karena justru ini akan menjadi awal perjuangan kita yang baru. “Banyak jalan menuju Roma”, banyak jalan pula menuju keberhasilan. Sayangnya kadang kita hanya terfokus pada suatu jalan saja tanpa berpikir bahwa masih ada jalan lain yang bisa kita tempuh. At last but not least, ayo kita coret satu per satu mimpi yang telah dapat kita wujudkan dari daftar mimpi yang telah kita buat sebelumnya. Semakin banyak coretan, semakin menunjukan kesuksesan kita dalam merealisasikan mimpi-mimpi kita. Cara di atas telah dibuktikan keampuhannya oleh seorang mahasiswa salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Kota Bogor. Dia menuliskan mimpi-mimpinya di secarik kertas dan menempelkannya di dinding kamarnya. Karena kegigihan dan usahanya satu per satu mimpinya pun terwujud sampai akhirnya yang tersisa di kertas tersebut hanyalah coretannya saja.
            Mimpi sangat dibutuhkan untuk merancang masa depan kita karena mimpi bisa diibaratkan sebagai gambaran masa depan kita. Apabila kita tidak mempunyai mimpi, maka bisa dipastikan masa depan kita pun akan menjadi tidak terarah. Mimpi memberikan kita gambaran-gambaran indah tentang masa depan yang ingin kita genggam. Tanpa mimpi kita hanyalah orang yang tidak tahu arah dan tujuan hidup kita. Tanpa tahu arah dan tujuan, kita bisa tersesat ke dalam dunia yang kelam. Jangan pernah berhenti bermimpi karena di dalam mimpi tersimpan sebuah motivasi, sebuah motivasi yang berasal dari alam fiksi. Seperti kata grup band Nidji “mimpi adalah kunci untuk kita menakhlukan dunia”. Ayo kita menakhlukan dunia ini dengan cara bermimpi setinggi-tingginya.
Tulisan ini hanya ditujukan untuk orang yang bisa baca dan nggak buta huruf.


Di bawah ini adalah copasan note facebook temen gue yang kayaknya juga merupakan hasil copasan dia dari sumber yang gue sendiri nggak tau. Dari pada puyeng sama kata-kata gue, Mending langsung cekibrot aja deh !
#Temen gue ada yang ngerasa kesindir banget lho waktu gue bacain note ini. But overall dari note ini kita bisa ngambil sebuah pelajaran berharga. \(^o^)/

This is the complete story :

      Ada seorang wanita yang dikenal taat beribadah.Ia kadang menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya, Ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan menjawab, ”Insya Allah yang penting hati dulu yang berjilbab. ”

Sudah banyak orang menanyakan maupun menasehatinya. Tapi jawabannya tetap sama.
Hingga di suatu malam.Ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih hingga dasarnya kelihatan, melintas dipinggir taman.

     Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya. Ia tak sendiri.Ada beberapa wanita disitu yang terlihat juga menikmati keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnya sangat bersih seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut.

“Assalamu'alaikum,saudariku....”

“Wa'alaikum salam. Selamat datang saudariku”

“Terima kasih. Apakah ini surga?”

Wanita itu tersenyum. “Tentu saja bukan, saudariku. Ini hanyalah tempat menunggu sebelum ke surga ”

“Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja sudah seindah ini. ”

Wanita itu tersenyum lagi. ”Amalan apa yang bisa membuatmu kemari, saudariku ?”

“Aku selalu menjaga waktu shalat dan aku menambahnya dengan ibadah sunnah. ”

“Alhamdulillah..”

Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka.Dan ia melihat beberapa wanita yang berada di Taman mulai memasukinya satu-persatu.
“Ayo kita ikuti mereka” kata wanita itu setengah berlari.

“ Apa di balik pintu itu?” Katanya sambil mengikuti wanita itu.

“ Tentu saja surga saudariku” larinya semakin cepat

“ Tunggu..tunggu aku..”

dia berlari namun tetap tertinggal. Wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenyum kepadanya. Ia tetap tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak, “Amalan apa yang telah kau lakukan hingga engkau begitu ringan ?”

“Sama dengan engkau saudariku.” jawab wanita itu sambil tersenyum. Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu.

“ Amalan apalagi yang kau lakukan yang tidak kulakukan ?”

Wanita itu menatapnya dan tersenyum. Lalu berkata “Apakah kau tak memperhatikan dirimu, apa yang membedakan dengan diriku ?”

Ia sudah kehabisan napas, tak mampu lagi menjawab.

“ Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk ke Surga-NYa tanpa jilbab menutup auratmu ?”.
Tubuh wanita itu telah melewati pintu, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar, memandangnya dan berkata

”Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini untuk dirimu. Cukuplah surga hanya sampai hatimu karena niatmu adlah menghijabi hati.”

Ia tertegun, lalu terbangun.Beristighfar lalu mengambil air wudhu. Ia tunaikan shalat malam. Menangis dan menyesali perkataanya dulu, Ia berjanji pada Allah sejak saat itu ia akan menutup auratnya.

so, masih kah kamu menjawab "yang penting hati dulu yang berjilbab?" 



Dikutip dari: Catetan faceboknya Yusuf Wilman

Well, Tulisan di atas secara langsung menunjukan kepada kita tentang betapa pentingnya menutup aurat bagi seorang muslimah. Dan secara nggak langsung Tulisan di atas juga menunjukan bahwa apabila kita ingin berbuat kebaikan, Niat dalam hati saja tidaklah cukup tetapi kita harus merealisasikannya ke dalam perbuatan.

 Buka Mata,Buka Telinga, Buka hati. Jadikanlah apa yang kita lihat,dengar dan rasakan sebagai suatu langkah pengintropeksian diri agar kita menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya.
Tulisan ini hanya ditujukan untuk orang yang bisa baca dan nggak buta huruf.



Gue pernah bilang di Postingan jadul gue, kalo target jalan-jalan gue selanjutnya adalah ke Bogor Botanical Garden a.k.a Kebun Raya Bogor, dan akhirnya taget itu kesampean juga hari kamis,09 Desember 2010 kemaren. Perjalanan gue kali ini bisa dibilang nekat. Dan dalam perjalanan ini gue 'menculik' dua orang temen buat nemenin gue. Dua orang yang tidak beruntung itu adalah :
·         Nadia Rizqi Cahyani (nama disamarkan),dia ini temen satu kosan gue yang kamarnya tepat di sebelah kamar gue. Orang yang sangat sial karena mau tidak mau harus  dengerin teriak-teriakan gue saat gue kalah maen 'plants vs zombies'.
·         Anggraeni Apriliyani (nama dileburkan),dia ini temen kampus yang sering sebangku sama gue. Orang yang tidak kalah sial karena selalu kelaperan kalo maen ke kosan gue. Dan akhirnya dia selalu bawa makanan kalo maen ke kosan gue.
Hahahahahaha
#evillaugh

Perjalanan ini terbilang nekat karena nggak ada salah satu dari kita yang tau daerah bogor atau sekadar tau jalan menuju bogor. Kita cuma ngandelin 'mbah google' buat nyari rute angkot ataupun kereta. Sesekali Nadia juga buka google map buat mastiin apakah kita udah deket dengan tempat tujuan.
*kenapa jadi makin jauh ini.


Setelah naek kereta ekonomi dari pondok ranji, Kita sampe di Stasiun Tanah abang. Dan tampang kita bertiga disini kayak Alice yang tersesat di Wonderland.


 Kita niat buat langsung beli tiket kereta ke bogor. Maksud hati ingin memeluk gunung,apa daya tangan tak sampai. Loketnya masih tutup karena kereta jurusan bogor baru ada jam setengah satu lewat. yaaaaa.. Tampang kita bertiga sekarang berubah jadi kayak tampang 3 anak ingusan yang sengaja ditinggalin ama orang tuanya.
Setelah nanya ke petugas, kita direkomendasiin buat naek bajaj ke stasiun Gondangdia. Disana ada banyak kereta jurusan bogor katanya.
Kali ini Kita sedikit beruntung, kereta ke bogor BARU akan berangkat. Telat sebentar aja mungkin kita udah ketinggalan.
 Ternyata perjalanan ke bogor jauh juga. Mana kondisi keretanya nggak mendukung buat tidur. Pedagang jepitan,permen,tisue,air mineral, nggak berenti-berenti mondar-mandir menjajakan dagangannya. Malah ada yang sampe bagiin dagangannya ke penumpang dulu dan ini terjadi berkali-kali. Dalam hati gue tegas bilang "SEKALI NGGAK BELI,TETEP NGGAK BELI".

Dan yang bikin miris adalah banyak juga pengemis yang lalu lalang. Sebagian besar dari mereka cacat. Lumpuh lah,kakinya buntung lah. Di saat begini gue bersyukur deh masih dikasih anggota badan yang lengkap dan masih berfungsi dengan baik.


Setelah sekitar 1 jam perjalanan dari Stasiun Gondangdia, kita sampe di Stasiun Bogor. Dari sini kita langsung naek angkot 02. Gue yang lagi-lagi udah pernah kesini sebelomnya, mengemban amanat untuk nunjukin arah. Pandangan gue nggak beralih dari luar angkot berharap nemuin plang bertuliskan Kebun Raya Bogor.  And finally i found it.
Kita bertiga pun turun. Dan lagi-lagi kita sial. Gerbang yang bertuliskan Kebun Raya Bogor ini ternyata bukan gerbang utama dan TUTUP untuk hari selain hari minggu. Alhasil kita jalan kaki menuju gerbang utama.*gue kira deket.  Emang deket sih kalo naek angkot,tapi gue tegesin disini KITA JALAN KAKI dan bisa ditebak jauh nggaknya.

Hosh. Hosh. Hosh.
Akhirnya kita sampe juga di tempat tujuan. Bagai para bajak laut yang nemuin peti harta karun,Kita bersorak-sorai bergembira.
#backsound: "we are the champion"

Setelah beli tiket masuk seharga @10.000 perak, kita pun masuk ke Kebun seluas 100 cm2 ini.
*itu kebun apa ubin ?
Sebelum Kita memulai petualangan. Kita singgah dulu di sebuah tempat makan. Bukan, Kita bukan mau makan. Kita cuma mau numpang sholat.
Disana kita sempet ketemu Turis Belanda gitu.
Selese sholat, Our Adventure begins.....
Ya. Petualangan dimulai dengan berpoto-poto ria di bawah sebuah pohon raksasa yang mungkin udah berumur ratusan tahun.
yah, nggak keliatan juga pohonnya
Dari situ Kita ngelanjutin perjalanan buat nyari lokasi yang strategis buat foto-foto lagi. Gue sama Reni jalan duluan. Nadia sibuk sendiri ama camera digitalnya. Alhasil, Gue yang Cuma bermodalkan kamera HP Nokia 3230 jadul Cuma bisa cengo karena nggak bisa ngelampiasin hasrat narsis gue.
Perhatikan ! Kita masuk ke dalam area bertanda DILARANG MASUK.
 Walk aroud here, walk around there. Capek juga ya. Intinya kegiatan kita disini Cuma ngelilingin kebun yang luasnya naujubillah min dzalik. Yang paling bersemangat dalam perjalanan kali ini adalah Nadia, bahkan dia sampe guling-gulingan di padang rumput mini yang ada di deket Rumah anggrek. Dan gara-gara itu, besoknya badan dia pada gatel-gatel.  hahahahaha*LOL
        Entah kenapa gue bisa dibilang kurang menikmati Kebun Raya Bogor ini. Entah karena gue kecapekan di perjalanan atau jangan-jangan gue digandrungi penghuni setempat lagi. Ya, Kebun Raya Bogor emang tempat yang ‘sedikit’ angker. Lumayan sering kejadian aneh yang terjadi disini. Apalagi kalo kita ngelakuin hal yang aneh-aneh. Konon sempet ada orang yang hilang disini gara-gara dia berbuat zina. Disini emang sering dijadiin tempat pacaran, mungkin suasana sepi-nya mendukung buat ngelakuin hal yang dalam tanda kutip.
         Aniway, ada satu hal yang bikin gue kecewa disini. Amorphophallus Titanium atau yang kita kenal dengan Bunga Bangkai, yang merupakan salah satu maskot Kebun Raya Bogor itu, ternyata wujudnya lebih pantes disebut Bangkai Bunga. Mugkin karena Bunga ini lagi dalam fase istirahat. Dan gue baru sadar kalo Bunga Bangkai yang ada disini tuh BUKAN Raflesia Arnoldi.
 #mau gue upload potonya tapi lola modem gue,blog
Setelah puas keliling-keliling Kebun Raya Bogor, Kita JALAN KAKI ke Bogor Trade Mall buat mampir makan di Hokben. Kenyang, Kita pun memulai perjalanan pulang dengan naek angkot 02. Dan karena ke-SOK-tauan gue, Kita kebablasan lumayan jauh dari Stasiun Bogor. 
#Siapa suruh percaya sama gue. hahahaha*LOL

Setelah kembali ke jalan yang benar, Kita naek Kereta Ekonomi AC jurusan Jakarta- Kota dari Stasiun Bogor.  Di Kereta, Kita tetep narsis foto-foto. sampe-sampe ada mas-mas plus mbak-mbak yang ngeliatin kita dengan tatapan nggak enak . Dan ternyata sedetik kemudian mereka ikutan foto-foto juga.
#gubrakkkkk

Kita sampe di Stasiun Jakarta Kota (Beos) sekitar jam setengah delapan lewat. Kita langsung buru-buru beli tiket kereta jurusan Tangerang dan ternyata kita salah beli tiket.  Tujuan kita bukan Tangerang tapi Pondok Ranji dan Kereta ke Pondok Ranji udah nggak ada.
PERFECTO.
Padahal Reni ada janji ngajar les jam 20.00 dan sekarang jam 19.50 ,Kita masih ada di Beos, keabisan kereta pula . Dengan bantuan petugas LAGI,Kita direkomendasiin buat naek Busway. Well, akhirnya kita naek busway dengan tujuan Lebak Bulus. Ini adalah pertama kalinya buat Gue dan Nadia naek bis Transjakarta ini. Norak. Ya.. Tapi faktanya ada yang lebih norak dari kita. Di tengah kepadatan busway, ada 2 mbak-mbak yang poto-poto pake Hpnya. Padahal ini busway sesek banget ama penumpang. Percuma juga poto-poto, nggak keliatan buswaynya.
#krik.krik.krik.
         Kita nyampe di Lebak Bulus jam 10 malem lewat. Untungnya masih ada angkot, tapi sialnya angkotnya ngetem lama banget. Supirnya nyolot lagi, disuruh jalan malah balik ngusir nyuruh turun. Padahal gue udah was-was takut Gerbang depan STAN dikunci plus was-was Reni pulang ke Ciledug naek apa soalnya dia nggak boleh nginep katanya.
Setelah gue ancem supirnya pake kapak merah, akhirnya jalan juga angkotnya.
Di jalan gue sibuk sms minta tolong ke beberapa temen sekelas di kampus buat nganterin Reni balik. Akhirnya berhasil. Galih, Ketua kelas 1-AA Akuntansi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara bersedia. Tapi tiba-tiba Reni bilang kalo dia mau dianterin sama temennya.
#bilang dari tadi kek. -,-
Kita turun di perempatan Bintaro Plaza. Sepi. Udah nggak ada angkot. Cuma ada Taksi dan Tukang ojek. Kita sempet jalan kaki sambil ujan-ujanan. Sampe akhirnya Nadia nyerah dan ngajak naek Taksi aja biar nanti dia yang bayar. hhahaahahhaa
Turun dari Taksi tepat di Gerbang depan STAN,Ternyata Gerbang masih dibuka. Gue sama Nadia langsung lari ngibrit takut diomelin + nggak boleh masuk sama satpam. Akhirnya kita nyampe kosan sekitar jam 11 malem lewat. Dan pastinya kosan udah dikunci.
Very nice Adventure..
Target selanjutnya => Anyer ,Dufan,Taman Buah Mekarsari
Mimpi gue => masih LOMBOK
 
Welcome back,blog..
Akhirnya gue bisa bernapas lega lagi setelah melewati hari-hari super sulit dan penuh tekanan batin. well, semua itu karena satu kata bernama UTS.
Me + Paket soal IMMSI = Stress

Nggak ada baygon,Kispray pun jadi
UTS sukses membuat kebanyakan Mahasiswa STAN cukup stress,specially buat mahasiswa/i tingkat satu. Mungkin karena ini adalah pertama kalinya kita ngadepin ujian tanpa nyontek,tengak-tengok kiri kanan,bikin kebetan dan whatever yang bearah pada cheating.
yaaa.. STAN itu sangat mengHARAMkan mencontek.
NYONTEK=DAPET NILAI E=DROP OUT.
DROP OUT atau DO itu kata-kata yang  sangat sakral disini. Setiap Staners (Mahasiswa/i STAN,red) pasti langsung merinding kalo denger kata ini.

Gimana rasanya ujian tanpa nyontek ?


Sebenernya gue bukan tipe orang yang hobby nyontek,blog. Pengalaman pertama gue nyontek itu sendiri berawal waktu gue kelas 2 SMP. Itu juga cuma kecil-kecilan. Nyatet rumus ngerubah satuan suhu gitu (Celcius,Farenheit,Reamur). Dan itu juga cuma sekedar buat pengingat.
Tetapi saat SMA,nyontek semakin mendarah daging buat gue. Apalagi saat ujian mata pelajaran yang butuh banyak apalan. Gue males aja ngapalin,soalnya 99,999 % temen sekelas gue itu bikin kebetan. Nggak rela aja kalo gue ngapalin sendirian.

Kembali ke topik...

Rasanya ujian tanpa nyontek adalah:

  • Takut,Takut jawaban gue paling banyak salah.
  • Depresi,Saat ada soal yang gak bisa gue jawab.
  • Kecewa,Saat soal yang gue jawab asal-asalan TERNYATA emang ngasal banget (baca:salah).
  • Bangga,Bisa ngerjain dengan jirih payah dan hasil belajar sendiri.

Well, dibalik suka dukanya ujian tanpa nyontek, ini emang sistem yang HARUS diterapkan disini. Apa jadinya kalo para Staners dibiarin nyontek gitu aja ? Gimana masa depannya Kemenkeu kalo gitu ?

Jujur gue kecewa banget ama orang-orang yang ngejudge STAN sebagai kampus korup cuma karena 1 produk GAGALnya bernama Gayus Tambunan. Mereka adalah orang-orang yang berpikiran dangkal. Mereka juga nggak ngerti Statistik. Kalo dia tau Statistik,seharusnya dia tau kalo buat mengetahui suatu populasi NGGAK BISA dilakuin dengan hanya ngambil 1 sampel.
*mumpung gue masih inget pelajaran nih. 

Aniway. Sekarang kampus tua ini (baca:STAN) punya maenan baru lho. HOTSPOT. Emang udah ketinggalan zaman banget. Sekolah gue yang notabene cuma sekolah di pinggiran KABUPATEN Bekasi, udah punya fasilitas yang satu ini. Tapi nggak apa apa lah. Better late than never kan.
Sebenernya dulu disini juga sempet dipasang hotspot, tapi karena alesan yang gue sendiri nggak tau hotspotnya udah nggak bisa dipake lagi.
Sejak direktur STAN dijabat sama Pak Kusmanadji, STAN emang berkembang jauh lebih baik, khususnya diliat dari sarana dan prasarananya. Dulu kampus STAN bisa dibilang 'bobrok' saking tuanya bangunan ini. Selain itu, kambing bebas keliaran dimana-mana sampe-sampe susah dibedain mana yang mahasiswa dan mana yang kambing.
Sekarang kampus STAN mulai bermetamorfosis menjadi kampus yang nyaman dan tentram. Mulai dibangun gedung-gedung baru (Gedung I dan J),bahkan sekarang lagi ada proyek pembangunan 'Student Center'. Ruang gerak para kambing pun mulai dibatasi. Kambing-kambing hanya bebas bergerak di Sarmili dan sekitarnya, dan sialnya ITU DAERAH KOSAN GUE

Yodah deh segitu dulu,blog. Ada kuliah nih..

\