Filosofi Magnet

kids.nationalgeographic.com

“Kedua kutub magnet yang sejenis akan saling tolak-menolak jika didekatkan. Sebaliknya, kedua kutub magnet yang berlawanan akan saling tarik-menarik jika didekatkan.”

     Semua barang tentu sudah tau tentang  hukum ini, bahkan beberapa anak sekolah dasar. Saya sendiri sebenarnya agak heran dengan pernyataan yang satu ini. Apalagi jika menkonklusikannya dengan sebuah realitas sederhana. Seperti, bukankah seekor sapi akan lebih nyaman berdekatan dengan sapi lainnya, membentuk populasi, hidup bersama.. Pun, bukankah orang-orang lebih mudah bersosialisasi dengan adanya kesamaan karakter atau hobi..

     Namun, baru-baru ini  saya berhasil menemukan, lebih tepatnya menyadari, lagi-lagi sebuah realitas sederhana . Orang berego tinggi, jika dihadapkan dengan sesamanya pasti akan menghasilkan kombinasi yang buruk, ledakan, chaos, atau apapun namanya itu. Dalam mencari tulang rusuknya, manusia juga cenderung mencari seseorang dengan ‘sisi lainnya’. Walaupun di beberapa kasus, manusia mencari replika dirinya tetapi hal tersebut tak jarang membuat ia terjebak dalam imajiner dirinya sendiri. Bahkan dalam riwayat, anak Nabi Adam As pun dengan jelas dilarang Allah untuk menikahi saudari kembarnya. Dan berkembangnya zaman telah membuktikan alasan hal tsb secara ilmiah, jika dua orang yang masih dalam hubungan keluarga menikah, sifat-sifat resesif dalam gen keduanya dapat membahayakan si bayi.
 
     Filosofi magnet ini mengajarkan saya akan satu hal. Terkadang, beberapa hal yang beda sama sekali justru dapat bersatu-padu dan sebaliknya beberapa hal yang identik tidak ditakdirkan bersatu.

Karena perbedaan itu indah, blog. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Feel free to drop a comment :)